
Setiap proses pembuatan perangkat lunak haruslah disertai proses software quality assurance. Software quality assurance adalah tahapan yang bertujuan untuk memastikan bahwa software yang dibuat sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tahapan ini sangat penting supaya pengguna bisa menggunakan software secara lancar dan tidak mengeluhkan kesalahan dalam bentuk apa pun.
Mengapa software quality assurance sangat penting dalam pembuatan software? Apa saja proses yang perlu dilakukan dalam software quality assurance? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas lengkap dalam artikel berikut ini.
1. Definisi Software Quality Assurance
Software quality assurance adalah langkah yang dilakukan untuk menjaga dan menjamin bahwa semua proses, metode, aktivitas, dan item pekerjaan software engineering telah dipantau sehingga mematuhi standar yang ditetapkan. Standar yang dimaksud bisa berupa satu atau kombinasi dari berbagai standar seperti ISO 9000, model CMMI, ISO 15504, dan sebagainya.
2. Tujuan Software Quality Assurance
Software quality assurance (SQA) mencakup semua proses pengembangan perangkat lunak mulai dari menentukan kebutuhan software, pembuatan kode, hingga perilisan produk. Tujuan utama software quality assurance yaitu untuk menjaga dan memastikan kualitas perangkat lunak yang telah dibuat.
Software quality assurance terdiri dari serangkaian fungsi pelaporan dan audit. Kedua fungsi ini berguna untuk menilai dan mengontrol efektivitas dan kelengkapan aktivitas perangkat lunak. Selain itu, fungsi tersebut juga berguna untuk memastikan pengelolaan data yang signifikan untuk menjaga kualitas produk.
Software quality assurance juga bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan sudah memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga hasil akhir atau produk memenuhi persyaratan pengguna dan bisnis. Sederhananya, software quality assurance berguna untuk mencari atau mengidentifikasi cacat atau bug serta mengurangi efek dari cacat tersebut.
Software quality assurance (SQA) sangat penting untuk memastikan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan. Beberapa alasan software quality assurance sangat diperlukan sebagai berikut:
- Mencegah Kesalahan pada Tahap Awal
Pertama, SQA membantu mencegah kesalahan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak, yaitu pada tahap perencanaan dan desain. Evaluasi yang sistematis dalam SQA dapat membantu mengidentifikasi masalah dan cacat pada perangkat lunak sebelum masuk ke tahap pengembangan dan produksi. Proses ini juga menghemat waktu dan biaya yang terkait dengan perbaikan kesalahan di tahap yang lebih lanjut. - Memastikan Kepatuhan pada Spesifikasi
Kedua, SQA juga memastikan bahwa software yang dikembangkan sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam proses SQA, setiap tahap pengembangan software akan diuji dan diverifikasi untuk memastikan bahwa software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Kualitas dan keandalan perangkat lunak pun terjamin apabila perangkat lunak sudah sesuai spesifikasi. - Meningkatkan Kepercayaan Pengguna
Secara tidak langsung, SQA bisa meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap software yang dikembangkan melalui proses pengujian dan verifikasi yang tepat. SQA bisa mengurangi kesalahan dan cacat pada software sehingga bisa meningkatkan kualitas dan keandalannya serta meningkatkan kepuasan pengguna dan citra perusahaan.
Proses Quality Assurance pada Software
SQA meliputi serangkaian proses untuk memastikan bahwa software yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Proses SQA pada perangkat lunak mencakup beberapa tahapan yang terdiri dari:
- Perencanaan Quality Assurance
Perencanaan SQA dilakukan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak. Proses perencanaan ini mencakup penentuan standar kualitas dan prosedur SQA yang akan digunakan. Selain itu, proses perencanaan SQA juga melibatkan penentuan tugas dan tanggung jawab SQA dalam pengembangan perangkat lunak. - Evaluasi dan Review
Evaluasi dan review dilakukan pada setiap tahap pengembangan perangkat lunak. Tujuannya yaitu memastikan agar software telah memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Evaluasi dan review meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta verifikasi dan validasi perangkat lunak. - Testing
Testing atau pengujian perangkat lunak adalah proses penting dalam SQA. Proses testing ini bertujuan untuk memastikan agar perangkat lunak berfungsi sebagaimana mestinya dan memenuhi persyaratan bisnis dan kebutuhan pengguna. Testing meliputi pengujian fungsional dan non-fungsional, pengujian integrasi, serta pengujian kesesuaian atau compatibility testing terhadap sistem operasi dan perangkat keras yang digunakan. - Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah merupakan tahap terakhir dalam proses SQA. Setelah selesai melakukan evaluasi, review, dan testing, masalah atau cacat pada perangkat lunak akan diidentifikasi. Proses penyelesaian masalah meliputi perbaikan kesalahan, pengembalian kode, serta pengujian ulang untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik.
Metodologi Quality Assurance yang Efektif
SQA dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik yang efektif. Berikut tiga metodologi SQA yang biasa digunakan karena teruji efektivitasnya.
- Test-Driven Development
Test-Driven Development (TDD) merupakan metode pengembangan software yang memerlukan peran developer untuk menulis unit test terlebih dahulu sebelum menulis kode program. Developer bisa memastikan kode program yang dibuat telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum diintegrasikan dengan kode program lain. TDD juga berguna untuk menjamin kualitas software sejak tahap awal pengembangan. - Continuous Integration
Continuous Integration (CI) merupakan praktik pengembangan software yang memerlukan developer untuk mengintegrasikan kode program mereka secara teratur dan sering ke dalam repository bersama. Setiap kali kode program diintegrasikan, automated testing akan dilakukan untuk memastikan bahwa kode program yang baru diintegrasikan tidak merusak fungsionalitas dari kode program yang telah ada sebelumnya. Masalah dapat terdeteksi lebih cepat dan diatasi lebih efektif melalui CI. - Automated Testing
Automated testing merupakan teknik SQA yang melibatkan penggunaan software untuk menjalankan test case dan membandingkan hasilnya terhadap ekspektasi. Pengujian bisa dilakukan lebih cepat dan efektif daripada pengujian manual jika menggunakan automated testing. Automated testing juga berguna untuk menjamin bahwa semua fitur software telah diuji dan bekerja secara optimal sebelum dirilis ke pengguna.
Kendala yang Biasa Dihadapi dalam Quality Assurance
SQA merupakan proses penting dalam pengembangan software yang bertujuan untuk memastikan software yang dihasilkan berkualitas tinggi. Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh tim QA. Beberapa kendala tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Keterbatasan Waktu dan Anggaran
Keterbatasan waktu dan anggaran juga kerap dialami dalam SQA. Pelaksanaan SQA membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar, terutama jika pengujian dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dapat menyebabkan penundaan dalam jadwal pengembangan software dan melebihi anggaran yang telah ditentukan. - Kurangnya Pengalaman Tim QA
SQA juga membutuhkan tim yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang memadai dalam pengujian software. Apabila tim QA tidak memiliki pengalaman yang cukup, mereka akan kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi kualitas software yang dihasilkan. - Tantangan dalam Menjaga Konsistensi
Tim QA juga perlu menjaga konsistensi dalam pelaksanaan SQA, terutama jika anggota timnya masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pengujian software. Oleh karena itu, penting untuk memastikan adanya panduan dan prosedur yang jelas supaya konsistensi dalam pelaksanaan QA tetap terjaga.